

Greatchemindo Satria Putramas
The Leading Inspiration of Adhesive & Coating
FAQ
Berikut masalah-masalah yang sering dihadapi












Seputar perekatan, pelapisan dan pengecatan kapal kayu
Tanya :
Pada kapal kayu, biasanya lambung kapal terbuat dari sambungan antar papan kayu menyamping (sesuai arah serat) dimana antar sanbungannya di beri space atau jarak, mengapa dan untuk apa ?
Jawab :
Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu sifat kayu itu bisa mengembang dan menyusut (shringkage) dan tiap jenis kayu mempunyai kemampuan kembang-susut yang berbeda. Untuk kayu dengan kerapatan rendah (berat jenis rendah) maka antar pori porinya mudah diisi oleh air, sehingga mempunyai sifat kembang susut yang cepat berubah oleh perubahan suhu dan kelembapan disekitarnya. Adanya space atau jarak ini dimaksudkan untuk member i ruang bagi kembang susut kayu serta untuk ruang perekatan antar sambungan
Tanya :
Untuk menutup lubang jarak antar sambungan tsb ada sebagian galangan kapal yang menggunakan pakal (lilitan benang/sumbu kompor ) kemudian direkatkan dan ditutup dengan dempul dammar (campuran antara resin dammar + lem putih +semen putih + solar) cukup efektifkah cara ini ?
Jawab :
Pada zaman dulu pe-makalan (penutupan lubang antar kayu) seperti cara tersebut di atas memang sering digunakan karena keterbatasan teknologi dan pengetahuan, disamping itu juga memanfaatkan bahan yang telah dikenal dan tersedia disekitarnya. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, cara tersebut di atas mulai ditinggalkan dan digantikan dengan cara yang lebih baik yaitu dengan campuran yang lebih bisa mengikuti kembang susut kayu dan merekat sangat kuat di kayu serta fleksibilitasnya bisa diatur.
Tanya :
apa nama bahan tersebut dan apa kelebihannya ?
Jawab
nama bahan yang dipakai untuk prmakalan adalah dempul epoxy yaitu campuran antara lem epoxy dan serbuk kayu. Carilah lem epoxy yang standart marine, lem ini bisa dipakai pada pengeleman kayu kering atau kayu basah/berair. Bila sudah matang/keras dempul sangat tahan erupsi air laut dan merekat sangat kuat. Dempul epoxy kualitasnya lebih stabil karena dibuat di pabrik dimana kualitasnya terstandarisasi.
Tanya :
beberapa pembuat kapal kayu telah melapisi lambung kayu dengan fiber agar tahan erupsi air laut dan mencegah air laut tidak mudah masuk ke pori kayu,Adakah cara yang lebih baik ?
Jawab
pelapisan menggunakan fiber asalanya terinspirasi dari kapal fiber dimana bahan ini tahan terhadap erupsi air laut , pelapisannya menggunakan CSM (choosed strength Matt) atau serat kaca yang lebih dikenal dengan nama Matt, lalu direkatkan dan dilapiskan ke badan lambung menggunakan resin UPR (unsaturated Polyester Resin) yang dicampur dengan katalis (MEKSPO).
Melapisi kulit lambung kapal dengan fiber memang salah satu cara untuk “melindungi” kayu dari serangan erupsi air laut, tapi perlu diingat bahwa perekat/resin polyester ini kerekatannya terhadap kayu kurang kuat dan tdk tahan lama, sehingga beberapa waktu kemudian akan mengelupas/terpisah . Beberapa pembuat kapal kayu menambah keeling (paku tembak) untuk membantu agar fiber tetap nempel. Akan tetapi masih saja banyak yang mengelupas kecil kecil sehingga air laut dapat masuk dan terjebak didalamnya. Hal ini malah dapat menyebabkan percepatan pelapukan kayu.
Saat ini telah ditemukan cara yang lebih baik yaitu dengan melapisinya dengan bahan pelapis berbasis Resin Epoxy modified. Bahan ini berbentuk pasta 2 komponen. Cara penggunaannya sangat mudah tinggal mencampur Resin dan Hardenernya lalu melapiskannya ke permukaan kayu menggunakan kapi/spon EVA. Bahan ini dinamakan EPOFILL merk C’Ketz produksi GSP.
C’Ketz Epofill merekat sangat kuat di kayu, tahan terhadapa iar laut dan cuaca serta dapat masuk ke pori-pori kayu sehingga kayu terlindungi lebih sempurna. Dalam jangka panjang periodic perawatan kapal lebih lama dan menghemat beaya perawatan kapal.
Tanya :
beberapa pembuat kapal kayu juga menggunakan proses pengecatan kapal dengan cara 1) melapisi dengan cat Primer 2) melapisi dengan cat intermediet 3) melapisi dengan top coat atau finishing coat. Apakah cara seperti ini cukup efektif dan efisien ?
Jawab
cara tersebut memang sudah lebih baik tapi masih kurang efisien dan kurang efektif, memgapa ? pertama, cara pengecatan primer biasanya menggunakan kuas atau rool, hal ini kurang menjamin bahwa partikel primer bisa masuk ke pori pori kayu dan melekat kuat disitu karena kurang adanya penekanan partikel. Berbeda dengan EPOFILL, partikel EPOFILL bisa masuk ke pori-pori dan melekat kuat di situ sehingga air laut tidak bisa tembus sama sekali menyentuh permukaan kayu. Kedua, untuk pelapisan tidak perlu ada tiga lapis karena pemborosan. Cukup dengan 2 lapis yaitu setelah di EPOFILL bisa langsung di finishing Coat. Untuk yg dibawah permukaan air bisa langsung di Antifouling, untuk permukaan yang terkena cahaya sinar matahari langsung menggunakan PU-Coat, untuk yang tdk kena matahari menggunakan EPOCOAT dan untuk dek kapal setelah di Epofill bisa langsung di Floooring Deck yang didalamnya sudah ditambahkan anti selip supaya tidak licin.
01
02
03
Seputar perekatan dan pelapisan shuttlecock
Tanya :
ada merk shuttlecock (disingkat Cock) yang kalau dibuat main bisa bertahan lama ada juga yang beberapa kali pukulan saja sudah loyo dan larinya tdk bisa kencang. Mengapa ?
Jawab
Kekuatan dan ketahanan cock dipengaruhi oleh dua factor yaitu bahan utama (yang membentuk fisik cock seperti bulu, dop dan benang) dan bahan pelapis /lem yang dipakai. Untuk bulu bebek yang tangkainya berkadar calcium rendah bisa mudah patah dan untuk dop (terbuat dari gabus Portugal dan spon EVA yang dibungkus dengan imitasi) bila kualitasnya kurang bagus juga mudah lunak/lembek . Bila bahan bahan yang dipakai ini kualitasnya kurang bagus maka cock akan mudah lembek dan larinya kurang kencang. Untuk mengatasi hal ini maka dalam pembuatan cock perlu ada perekatan dan pelapisan yang bisa merekatkan tangkai bulu yg kuat dan melapisi tangkai bulu sehingga lebih keras. Tatanan rankaian bulu harus keras tetapi tidak getas/mudah patah atau brittle. Keras tapi lentur seperti pegas/per (hard and spring).
GSP telah memproduksi perekat dan pelapis cock agar kuaitas cock lebih bagus dan bertaraf internasionalm yaitu : C’ketz Dop laminate (untuk perekatan kulit DOP), C’Ketz TB Adhesive (agar tangkai bulu menancap sangat kuat) dan C’Ketz K-Poxy series (untuk perekat dan pelapis tangkai bulu).
Tanya :
Ada cock yang berwarna putih mangkak tapi ada juga cock yang putih bagus, mengapa ? Apakah dimensi cock itu semuanya sama ?
Jawab
Penyebab warna tangkai dan bulu cock itu ada dua , yaitu: pertama, warna asal bulu itu sendiri dan proses pencuciannya , kedua, dari warna pelapisnya, apakah menggunakan pelapis yang yellowing (kekuningan) atau pelapis clear non yellowing. Memang appereance atau penampakan cock pada umunya lebih cantik bila warnanya putih solid /tdk mangkak, cock kelihatannya lebih berkelas.
Cock sudah distandarisasi baik bentuk, dimensi maupun beratnya.sehingga semua cock bentuk fisiknya sama yang membedakan adalah kualitasnya yaitu kekuatan, ketahanan, kecepatan dan penampakan. Misalnya semua jumlah tangkai bulu berjumlah 16 bj per-pak, berat DOP 2.0 – 2.4 gram, berat total cock 4.9 s/d 5.3 gram, Diameter atas (lingkaran bulu) 6,5 s/d 7,0 cm, diameter DOP 2,6 cm, tinggi DOP 2,3 s/d 2,4 cm, lebar pita DOP (sabuk) 5 s/d 6 mm dan tinggi bulu dari permukaan atas DOP adalah 6,3 s/d 6,4 cm.
Seputar perekatan dan pelapisan (coating) batu alam
Tanya :
Sering pasangan batu alam di dinding terutama dinding yang tinggi bisa lepas, hal ini cukup membahayakan siapapun yang kebetulan ada dibawahnya. Adakah bahan yang cukup murah supaya pasangan batu dinding tersebut tidak mudah lepas.
Jawab
memang sering kita jumpai pasangan batu dinding lepas padahal sudah menggunakan campuran pasir semen yang kadar semennya cukup banyak. Lepasnya batu dinding bisa disebabkan oleh cara pemasangan yang kurang tepat apalagi jenis batu dinding tersebut adalah batu keras dan berat serta permukaan batu seperti ada lapisan lilinnya serta bahan perekatnya yang kurang memenuhi syarat. Campuran semen pasir saja tidak cukup. Saat ini telah ada bahan untuk meningkatkan daya rekat campuran semen pasir untuk pasangan batu dinding yaitu C’ketz additive cement. Disamping untuk meningkatkan daya rekat additive ini memperpendek waktu kering campuran semen. Penggunaannya cukup 1-5 % dari berat semen yang digunakan, sehingga beayanya menjadi lebih murah
Tanya :
ketika pasangan batu alam akan di coating biasanya dibersihkan dulu dari kotoran sebelumnya, adakah cara yang tepat untuk membersihkan terutama kotoran tersebut cukup membandel seperti ceceran cat, semen dan lumut ?
Jawab
Pertama tama bersihkan dengan air yang bertekanan tinggi dulu atau sikat seperlunya, tetapi bila itu tdk memungkinkan maka gunakan cleaner khusus batu alam. Cara penggunaannya mudah , encerkan bahan tersebut lalu kuaskan pada permukaan batu, tunggu beberapa menit dan bilas dengan air, ualngi beberapa kali sampai bersih, biarkan sampai kering dan batu alam siap dilapisi dengan stone coating (Gloss, dof atau candi).
04
Seputar pembentukan lantai keramik cair (flooring epoxy)
Tanya :
Seringkali flooring epoxy (keramik cair) yang dilapiskan di lantai dasar mengelupas, mengapa ? dan bagaimana cara mengatasinya ?
Jawab
Lantai dasar (lantai cor/plesteran yang langsung menyentuh tanah) rawan terhadap kapilaritas air dan air seringkali muncul dipermukaan lantai. Bila lantai lembab dan langsung dilapisi flooring epoxy maka kerekatan flooring epoxy ke lantai menjadi berkurang. Proses curing (matang/kering keras) flooring epoxy membutuhkan waktu lebih dari 24 jam agar reaksi benar benar sempurna, saat proses curing inilah saat yang rawan , bilai kondisi lembab maka proses curing (matang) lantai bisa terganggu sehingga pembentukan lapisan lantai reaksinya tidak sempurna dan selanjutnya bisa mengelupas.
Cara mengatasinya adalah dengan melapisi lantai tersebut dengan Solid Primer yang bisa kering walaupun kondisi lembab setelah kering baru dilapisi flooring epoxy (keramik cair). GSP telah memproduksi solid primer yang bisa matang/kering dalam kondisi lembab yaitu C’ketz EPOFILL type 160
Tanya :
apakah keramik cair bisa bertahan lama ? dan bila permukaan tidak semulus seperti sediakala apakah harus dikerok dan dilapisi ulang ?
Jawab
lama dan tidaknya umur lapisan keramik cair tergantung dari kualitas lantainya serta beban yg diterima oleh lantai tsb. Bila lantai tersebut dipergunakan untuk alat alat berat dank eras maka umur dari lantai tersebut lebih pendek, tetapi biasanya kurang lebih 5 tahun lapisan keramik cair sudah harus direfinishing lagi. Cara pelapisannya cukup mudah, cukup bersihkan lanatai dari kotoran yang bisa menghalangi kerekatan seperti oli, lemak, grease, air dll. Bila sudah benar benar bersih kuaskan atau rool keramik cair diatasnya. Jadi refinihing ini tidak perlu mengerok lantai semula kecuali badan lantai yg mengalami keretakan dan mengelupas akibat cara pelapisan pertama yang kurang tepat.